Jumat, 20 Februari 2009

EMOTIONAL INTELLIGENCE

Seperti halnya sebuah organisasi, manusia sebagai individu dalam kehidupannya di dunia ini juga menyandang sebuah misi kehidupan, yaitu sebagai wakil Tuhan dalam pengelolaan kehidupan di planet bumi ini. Untuk itu, manusia dibekali dengan berbagai sarana – lahiriah maupun bantiniah – serta diberikan kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sesuai dengan kodrat dan hukum – hukum Allah di alam ini ( sunatullah ).

Kebebasan manusia yang dikaruniakan tuhan untuk bisa memilih jalan hidupnya sendiri memberi konsekuensi diperlukannya “manajemen kehidupan” dengan tahapan yang lajim dilakukan, yaitu dimulai dengan : merencanakan, mengorganisaskan, melaksanakan, dan mengontrol diri serta apa yang ia laksanakan dalam kehidupannya. Untuk memberikan motivasi dalam gerak langkah kehidupannya. Maka dalam kaitan ini diperlukan adanya visi ( menjawab pertanyaan : saya ingin menjadi apa ? ) yang menunjukan apa yang ingin dicapai oleh seorang di masa depan sebagai tujuan hidup yang didambakannya. Visi hidup seseorang tidak selalu bekaitan dengan jabatan, kedudukan, atau hal – hal lain yang bersifat lahiriah semata, namun bisa juga dambaan hidup yang bersifat rohaniah atau spiritual, misalnya : pada kehidupan di masa “ senja “ ingin menjadi orang yang dapat berguna untuk orang lain sebanyak mungkin dengan memanfaatkan keahliannya dalam bidang pendidikan atau spiritual yang dimilikinya.

Seseorang yang tidak memiliki visi dan tujuan hidup yang jelas tidak bisa diharapkan mencapai kinerja yang unggul. Ketiadaan tujuan hidup yang jelas dan visi dalam kehidupan seseorang, secara psikologis pada umumnya dilatarbelakangi oeh adanya keengganan untuk berubah dan menghadapi risiko akibat perubahan tersebut. Keengganan tersebut juga mengakibatkan mandulnya daya kreatifitas dan pemikiran inovatif yang berdampak pada stagnasi dalam kehidupan seseorang

EMOTIONAL INTELLIGENCE
( KECERDASAN EMOSI )
1. Kecakapan Pribadi
Kecakapan ini menentukan bagaimana kita mengelola diri sendiri
2. Kesadaran Diri
Mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaran, sumber daya, dan intuisi
Intuisi dan firasat berkaitan dengan kemampuan mengindra pesan pesan dari gudang penyimpanan memori emosi kita tempat tersimpannya kebijaksanaan dan kearifan kita sendiri.
Kemampuan ini terdapat di pusat kesadaran diri, dan kesadaran diri merupakan keterampilan dasar yang vital untuk ketiga kecakapan emosi :
2.1 Kesadaran Emosi : Tahu tentang bagaimana pengaruh emosi terhadap kinerja kita, dan kemampuan menggunakan nilai kita untuk memandu pembuatan keputusan

2.2 Penilaian diri secara teliti : Mengetahui kekuatan dan batas – batas diri sendiri
2.3 Percaya diri : Keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri
3. Pengaturan Diri
Mengelola kondisi, impuls, dan sumberdaya diri sendiri
3.1 Kendali diri : Mengelola emosi – emosi dan desakan – desakan hati yang merusak
3.2 Sifat dapat dipercaya : Memelihara norma kejujuran dan integritas
3.3 Kewaspadaan : Bertanggung jawab atas kinerja pribadi
3.4 Adaptibilitas : Keluwesan dalam menghadapi perubahan
3.5 Inovasi : Mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi – informasi baru
4. Motivasi
Kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peraihan sasaran
4.1 Dorongan prestasi : Dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan
4.2 Komitmen : Menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau perusahaan
4.3 inisiatif : Kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan
4.4 Optimisme : Kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan

5. Kecakapan Sosial
Kecakapan ini menentukan bagaimana kita menangani suatu hubungan
6. Empati
Kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain
6.1 Memahami orang lain : Mengindra perasaan dan perspektif orang lain, dan menunjukan minat aktif terhadap kepentingan mereka
6.2 Orientasi pelayanan : Mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan
6.3 Mengembangkan orang lain : Merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka
6.4 Mengatasi keragaman : Menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam – macam orang
6.5 Kesadaran politis : Mampu membaca arus – arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan
7 Keterampilan Sosial
Kepintaran dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain
7.1 Pengaruh : Memiliki taktik – taktik untuk melakukan persuasi
7.2 Komunikasi : Mengirimkan pesan yang jelas dan meyakinkan
7.3 Kepemimpinan : Membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain
7.4 Katalisator perubahan : Memulai dan mengelola perubahan
7.5 Manajemen konflik : Negosiasi dan pemecahan silang pendapat
7.6 Pengikat jaringan : Menumbuhkan hubungan sabagai alat
7.7 Kolaborasi dan kooprasi : Kerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama
7.8 Kemampuan tim : Menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama

Kesadaran Diri
Intuisi dan firasat berkaitan dengan kemampuan mengindra pesan pesan dari gudang penyimpanan memori emosi kita tempat tersimpannya kebijaksanaan dan kearifan kita sendiri.
Kemampuan ini terdapat di pusat kesadaran diri, dan kesadaran diri merupakan keterampilan dasar yang vital untuk ketiga kecakapan emosi :
· Kesadaran emosi : Tahu tentang bagaimana pengaruh emosi terhadap kinerja kita, dan kemampuan menggunakan nilai kita untuk memandu pembuatan keputusan.
· Penilaian diri secara akurat : Perasaan yang tulus tentang kekuatan – kekuatan dan batas – batas pribadi kita, visi yang jelas tentang mana yang perlu diperbaiki, dan kemampuan belajar dari pengalaman.
· Percaya diri : Keberanian yang datang dari kepastian tentang kemampuan, nilai-nilai, dan tujuan kita.

Mengenali Emosi Sendiri dan Pengaruhnya
Orang dengan kecakapan ini
· Tahu emosi mana yang sedang mereka rasakan dan mengapa
· Menyadari keterkaitan antara perasaan mereka dengan yang mereka pikirkan, perbuat, dan katakan
· Mengetahui bagaimana perasaan mereka mempengaruhi kinerja
· Mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai – nilai dan saran – saran mereka
Mengetahui Sumber Daya Batiniah, Kemampuan, dan Keterbatasan Diri
Orang dengan kecakapan ini akan
· Sadar tentang kekuatan – kekuatan dan kelemahan – kelemahannya
· Menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalaman
· Terbuka terhadap umpanbalik yang tulus, bersedia menerima perspektif baru, mau terus belajar dan mengembangkan diri sendiri
· Mampu menunjukan rasa humor dan bersedia memandang diri sendiri dengan persfektif yang luas

Kesadaran yang Kuat tentang Harga dan Kemampuan Diri Sendiri
Orang dengan kecakapan ini
· Berani tampil dengan keyakinan diri; berani menyatakan “keberadaanya”
· Berani menyuarakan pandangan yang tidak populer dan bersedia berkorban demi kebenaran
· Tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam keadaan tidak pasti dan tertekan

Pengaturan diri
Pengaturan diri pengelolaan impuls dan perasaan yang menekan bergantung pada keselarasan kerja pusat emosi dan pusat eksekusi otak di lobus prefrontal. Kedua keterampilan warisan jaman purba ini penanganan impuls dan kebiasaan menanggapi kekesalan
Menjaga Agar Emosi dan Impuls yang Merusak Tetap Terkendali
Orang dengan kecakapan ini
· Mengelola dengan baik perasaan – perasaan impulsif dan emosi – emosi yang menekan mereka
· Tetap tegap, tetap positif, dan tidak goyah bahkan dalam situasi yang paling berat
· Berfikir dengan jernih dan tetap terfokus kendati dalam tekanan

Menunjukan Integritas dan Sikap Bertanggung Jawab dalam Mengelola Diri Sendiri
Orang dengan kecakapan ini
Untuk sifat dapat dipercaya
· Bertindak menurut etika dan tidak pernah mempermalukan orang
· Membangun kepercayaan lewat keandalan dan otentistas
· Mengakui kesalahan sendiri dan berani menegur perbuatan tidak etis orang lain
· Berpegang kepada prisip secara teguh bahkan bila akibatnya adalah menjadi tidak disukai
Untuk sifat bersungguh – sungguh
· Memenuhi komitmen dan mematuhi janji
· Bertanggung jawab sendiri untuk memperjuangkan tujuan mereka
· Terorganisasi dengan cermat dalam bekerja
Inovasi dan adaptibilitas
Terbuka terhadap Gagasan-Gagasan dan Pendekatan-Pendekatan baru, dan Luwes dalam Menanggapi Perubahan
Orang dengan kecakapan ini
Untuk Inovasi
· Selalu mencari gagasan baru dari berbagai sumber
· Mendahulukan solusi-solusi yangorisinal dalam pemecahan masalah
· Menciptakan gagasan-gagasan baru
· Berani mengubah wawasan dan mengambil risiko akibat pemikiran baru mereka
Untuk adaptibilitas
· Terampil menangani beragamnya kebutuhan, bergesernya prioritas, dan pesatnya perubahan
· Siap mengubah tanggapan dan taktik untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
· Luwes dalam memandang situasi

Motivasi
Dorongan untuk berprestasi
Upaya utuk Meningkatkan Kualtas Diri atau Memenuhi Standar Keunggulan
Orang dengan ecakapan ini
· Berorientasi kepada hasil, dengan semangat juang tinggi untuk meraih tujan dan memenuhi standar
· Menetapkan sasaran yang menantang dan berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan
· Mencari formasi sebanyak – banyaknya guna mengurangi ketidakpastian dan mencari cara yang lebih baik
· Terus belajar untuk meningkatkan kinerja mereka
Komimen
Menyelaraskan Diri dengan Sasaran Kelompok atau Perusahaan
Orang dengan kemampuan ini
· Siap berkorban demi pemenuhan sasaran perusahaan yang ebih penting
· Merasakan doongan semangat dalam misi yang lebih besar
· Menggunakan nilai-nilai kelompok dalam pengambilan keputusan danpen jabaran pilihan-pilihan
· Aktif mencari peluang guna memenuhi misi kelompok
Inisiatif dan Optimisme
Menunjukan proaktivitas dan ketekunan
Orang dengan kecakapan ini
Untuk Inisiatif
· Tekun dalam mengejar sasaran kendati banyak halangan dan kegagalan
· Bekerja dengan harapan untuk suskses bukannya takut gagal
· Memandang kegagalan atau kemunduran sebagai situasi yang dapat dikendalikan ketimbang sebagai kekurangan pribadi

Memahami orang lain :
Mengindra perasaan dan perspektif orang lain dan secara aktif menunjukan minat terhadap kepentingan-kepentingan mereka
Orang dengan kecakapan ini
· Memperhatikan isyarat – isyarat emosi dan mendengarkannya dengan baik
· Menunjukan kepekaan dan pemahaman terhadap perspektif orang lain
· Membantu berdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain
Orientasi pelayanan :
Mengantisipasi, Mengakui, dan memenuhi Kebutuhan-Kebutuhan Pelanggan
Orang dengan kecakapan ini
· Memahami kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan menyesuaikan semua itu dengan pelayanan atau produk yang tersedia
· Mencari berbagai cara untuk meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan
· Dengan senang hati menawarkan bantuan yang sesuai
· Menghayati perspektif pelanggan, bertindak sebagai penasihat yang dapat dipercaya


Mengembangkan orang lain :
Mengindra Kebutuhan Orang Lain untuk Berkembang dan Meningkatkan Kemampuan Mereka
Orang dengan kecakapan ini
· Mengakui dan menghargai kekuatan, keberhasilan, dan perkembangan orang lain
· Menawarkan umpanbalik yang bermanfaat dan mengidentifikasi kebutuhan orang lain untuk berkembang
· Menjadi mentor, memberikan pelatihan pada waktu yang tepat, dan penugasan-penugasan yang menantang serta memaksakan dikerahkannya kemampuan seseorang

Mengatasi keragaman :
Menumbuhkan Kesempatan Melalui Keragaman Sumberdaya Manusia
Orang dengan kecakapan ini
· Hormat dan mau bergaul dengan orang – orang dari bermacam – macam latar belakang
· Memahami beragamnya pandangan dan peka terhadap perbedaan antarkelompok
· Mamandang keragaman sebagai peluang, menciptakan lingkungan yang memungkinkan semua orang sasma – sama maju kendati berbeda-beda
· Berani menentang sikap membeda-bedakan dan intoleransi

Kesadaran politis :
Membaca Situasi Sosial dan Politik
Orang dengan kecakapan ini
· Membaca dengan cermat hubungan kekuasaan yang paling tinggi
· Mengenal dengan baik semua jarngan sosial yang penting
· Memahami kekuatan-kekuatan yang membentuk pandangan – pandangan serta tindakan-tindakan klien, pelanggan, atau pesaing
· Membaca dengan cermat realitas perusahaan maupun realitas diluar



Keterampilan Sosial
Kepintaran dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain
Pengaruh :
Terampil Menggunakan Perangkat Persuasi dan Efektif
Orang dengan kecakapan ini
· Terampil dalam persuasi
· Menyesuaikan presentasi untuk menarik hati pendengar
· Menggunakan strategi yang rumit seperti memberi pengaruh tidak langsung untuk membangun konsensus dan dukungan
· Memadukan dan meyelaraskan peristiwa-peristiwa dramatis agar menghasilkan sesuatu secara efektif
Komunikasi :
Mendengarkan secara terbuka dan mengirimkan pesan yang meyakinkan
Orang dengan kecakapan ini
· Efektif dalam memberi dan menerima, menyertakan isyarat emosi dalam pesan-pesan mereka
· Menghadapi masalah-masalah sulit tanpa ditunda
· Mendengarkan dengan baik, berusaha saling memahami, dan bersedia berbagi informasi secara utuh
· Menggalakan komunikasi terbuka dan tetap bersedia menerima kabar buruk sebagaimana kabar baik
Kepemimpinan :
Mengilhami dan Membimbing atau Kelompok
Orang dengan kecakapan ini
· Mengartikan dan membangkitkan semangat untuk meraih visi dan misi secara bersama
· Melangkah di depan untuk mempin bila diperlukan tidak peduli sedang di mana
· Memandu kinerja orang lain namun tetap memberi tanggung jawab kepada mereka
· Memimpin lewat teladan
Katalisator perubahan :
Mengamati atau Mengelola perubahan
Orang dengan kecakapan ini
· Menyadari perlunya perubahan dan dihilangkannya hambatan
· Manantang status quo untuk menyatakan perlunya perubahan
· Menjadi pelopor perubahan dan dan mengajak orang lain kedalam perjuangan itu
· Membuat model perubahan seperti yang diharapkan orang lain
Manajemen konflik :
Merundingkan dan menyelesaikan ketidakpastian
Orang dengan kecakapan ini
· Menangani orang – orang sulit dan stuasi tegang dengan diplomasi dan taktik
· Mengidentifikasi hal – hal yang berpotensi menjadi konflik, menyelesaikan perbedaan pendapat secara terbuka, dan membantu mendinginkan situasi
· Menganjurkan debat dan diskusi secara terbuka
· Mengantar ke solusi menang-menang
Pengikat jaringan :
Menumbuhkan Hubungan Instrumental
Orang dengan kecakapan ini
· Menumbuhkan dan memelihara jaringan tidak formal yang meluas
· Mencari hubungan-hubungan yang saling menguntungkan
· Membangun hubungan saling percaya dan memelihara keutuhan anggota
· Membangun dan memelihara persahabatan pribadi diantara sesame mitra kerja
Kolaborasi dan kooprasi :
Bekerjasama dengan Orang lain menuju Sasaran Bersama
Orang dengan kecakapan ini
· Menyeimbangkan pemusatan perhatian kepada tugas dengan perhatian kepada hubungan
· Kolaborasi, berbagi rencana, informasi, dan sumberdaya
· Mempromosikan iklim kerja yang bersahabat
· Mendeteksi dan menumbuhkan peluang-peluang untuk kolaborasi
Orang dengan kecakapan ini
· Menyeimbangkan pemusatan perhatian kepada tugas dengan perhatian kepada hubungan


Kemampuan tim :
Menciptakan sonergi dalam upaya meraih Sasaran Kolektif
Orang dengan kecakapan ini
· Menjadi teladan dalam kualitas tim seperti respek, kesediaan membantu orang lain, dan kooperasi
· Mendorong setiap anggota agar berpartisipasi secara aktif dan penuh antusiasme
· Membangun identitas tim, semangat kebersamaan, dan komitmen
















Mengapa seorang yang ketika di bangku sekolah selalu menjadi bintang pelajar, namun ketika sudah bekerja tidak termasuk orang yang sukses dalam kariernya? Dan sebaliknya mengapa seorang dengan kemampuan intelektual yang sedang – sedang saja, ternyata justru melejit dalam karier kerjanya? Hasil survey di AS menun jukan, sebagian besar orang dengan IQ diatas 125 pada kenyataannya justru bekerja pada orang – orang dengan IQ yang rata – rata 100.

Fenomena tersebut diatas pada saat ini telah terungkap berdasarkan hasil penelitian Prof. Daniel Goleman. Secara umum ditemukan, bahwa peranan IQ dan keahlian ternyata hanya sekitar 33 % ( sepertiga ) dalam menciptakan kinerja yang efektif. Sedangkan duapertiga ( 67 % ) lainnya yang memegang peranan adalah apa yang disebut dengan kecerdasan emosional ( KE ).

Kecerdasan emosional atau emotional intelligence merujuk kepada : kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Atas dasar itu, KE mencakup 5 kecakapan / kemampuan dasar yaitu :
□ Kesadarn emosi
Menyadari emosi yang timbul pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan atas diri-sendiri, dapat mengukur kemampuan diri secara riil, dan memiliki kepercayaan diri yang kuat,
□ Pengelolaan emosi / Pengendalian diri
Mengelola emosi sedemikian rupa sehingga berdampak positif terhadap pelaksanaan kerja, mempunyai kepekaan terhadap kata hati, sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu target, serta mampu pulih dari tekanan emosi yang telah dialaminya.
□ Motivasi diri
Menggunakan hasrat yang paling dalam untuk bergerak menuju target yang telah ditetapkan, membantu diri mengambil inisiatif untuk bertindak secara efektif, dan mampu bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.
□ Empati pada sesama
Merasakan yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubugan saling percaya, dan menyelaraskan diri dengan lingkungan sosial.

□ Keterampilan sosial
Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi social denga lancar dan menggunakan keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan, serta untuk bekerja-sama atau bekerja dalam tim.

Tidak sebagaimana kecerdasan intelektual ( IQ ) yang berubah hanya sedikit sesudah melewati usia remaja, kecerdasan emosional tampaknya lebih banyak diperoleh lewat belajar dan terus berkembang sepanjang hidup sambil belajar dari pengalaman sendiri. Studi selama bertahun – tahun menunjukan bahwa orang makin lama makin baik kecerdasan emosionalnya sejalan dengan makin terampilnya mereka dalam pengendalian diri / mengelola emosi da impulsnya sendiri, dalam memotivasi diri, dan dalam mengasah empati dan meningkatkan hubungan sosial. Dengan lain perkataan, kecerdasan emosional ini berkembang sejalan dengan kedwasaan jiwa seseorang.

Seseorang dengan tingkat kecerdasan intelektual ( IQ ) yang tinggi dan mempunyai kecerdasan emosional yang baik niscaya akan dapat menghasilkan prestasi yang tinggi dan kinerja yang efektif.

[1]








“ Jika engkau ingn menjadi lebih baik, berubahlah ! Dan jika engkau ingin menjadi yang terbaik, berubahlah terus-menerus ! “ (Winston Churchill)

1 komentar:

a mad black woman mengatakan...

Wah lengkap yah,
tapi boleh saran tidak?
bagaimana jika diberi daftar pustaka juga pada akhir post nya?
thanks.